“Dari Prasasti ke Peradaban: Jejak Hindu Awal di Tatar Sunda”
Lokasi: Wilayah pesisir utara Jawa Barat, terutama di sekitar Sungai Citarum
Periode: 358 M – 723 M
Sumber utama: Prasasti-prasasti batu beraksara Pallawa dan bahasa Sanskerta, catatan Tiongkok, dan literatur tradisional
Tarumanagara dalam Lintasan Sejarah
Kerajaan Tarumanagara adalah salah satu kerajaan Hindu tertua di Nusantara setelah Kutai Martadipura, dan yang pertama muncul secara historis di wilayah pulau Jawa. Berdiri di wilayah Tatar Sunda, Tarumanagara berkembang pesat sebagai kekuatan politik, ekonomi, dan spiritual pada abad ke-4 hingga ke-7 Masehi.
Dikenal melalui tujuh prasasti yang tersebar di wilayah Jawa Barat serta catatan musafir Tiongkok seperti Fa-Hien, kerajaan ini mencerminkan kematangan peradaban awal di pesisir utara Jawa, yang terhubung langsung dengan jejaring maritim Samudera Hindia dan Laut Cina Selatan. Raja paling terkenal dari Tarumanagara adalah Purnawarman, penguasa yang digambarkan sebagai penakluk, pembangun saluran irigasi, dan pemuja Dewa Wisnu.
Tarumanagara menjadi fondasi penting bagi pertumbuhan peradaban Hindu-Buddha di Nusantara, dan warisannya masih tercermin dalam struktur budaya masyarakat Sunda hingga kini.
Letak Geografis dan Keunggulan Alam
1. Pusat Peradaban di Lembah Sungai Citarum
Tarumanagara tumbuh subur di wilayah strategis lembah Sungai Citarum, yang saat itu menjadi jalur utama antara pedalaman Priangan dan pesisir utara Jawa. Daerah ini sangat subur dan dilintasi banyak sungai besar seperti:
- Sungai Citarum
- Sungai Cisadane
- Sungai Ciliwung
Wilayah ini memudahkan komunikasi, pertanian, irigasi, dan jalur perdagangan laut menuju Selat Sunda dan Samudera Hindia.
2. Jalur Maritim dan Perdagangan Internasional
Tarumanagara memiliki posisi kunci di jalur pelayaran:
- India – Selat Sunda – Laut Jawa
- Berperan sebagai pelabuhan transit rempah, emas, dan hasil hutan
- Menjadi titik kontak awal masuknya budaya Hindu dari India ke Jawa
Asal-Usul dan Sumber Sejarah
1. Prasasti-prasasti Tarumanagara
Sebagian besar informasi tentang Tarumanagara berasal dari tujuh prasasti berbahasa Sanskerta dan beraksara Pallawa, antara lain:
- Prasasti Ciaruteun: menyebut Purnawarman dan tapak kakinya sebagai lambang Dewa Wisnu
- Prasasti Tugu: mencatat pembangunan saluran air sepanjang 11 km
- Prasasti Kebon Kopi I, Prasasti Jambu, Prasasti Pasir Awi, Prasasti Lebak, dan Prasasti Muara Cianten
Prasasti-prasasti ini menunjukkan struktur negara, ideologi raja, dan pengaruh Hindu yang kuat dalam politik dan spiritualitas.
2. Catatan Tiongkok dan India
- Catatan musafir Fa-Hien (abad ke-5) menyebutkan kerajaan dengan tradisi Hindu-Buddha yang kuat.
- India Selatan (Pallawa dan Gupta) dianggap sebagai sumber utama pengaruh budaya dan agama.
Raja Purnawarman dan Pemerintahan
1. Purnawarman sebagai Raja Termasyhur
Purnawarman adalah raja terbesar dan paling dikenal dalam sejarah Tarumanagara. Ia dikenal melalui berbagai prasasti sebagai:
- Pembangun infrastruktur (saluran air, irigasi)
- Penakluk suku-suku lokal
- Pemimpin religius pemuja Wisnu
- Dermawan yang memberikan banyak persembahan kepada Brahmana
Dalam Prasasti Tugu disebutkan bahwa Purnawarman:
“membangun saluran air Gomati sepanjang 6.122 busur, dalam waktu 21 hari… dan memberi hadiah 1.000 ekor sapi kepada Brahmana.”
2. Struktur Administratif
- Raja didukung oleh dewan Brahmana, panglima perang, dan pengurus logistik irigasi.
- Sistem kerajaan terpusat, namun dengan otonomi lokal yang dipimpin oleh kepala-kepala desa (pakupaty) atau menteri daerah (pratiyaya).
Struktur Sosial dan Kehidupan Ekonomi
1. Lapisan Sosial
- Ksatria: bangsawan dan keluarga raja
- Brahmana: pemuka agama, penasihat kerajaan
- Waisya: pedagang dan pengrajin
- Sudra: petani, nelayan, dan buruh
- Budak: hasil perang atau utang
2. Ekonomi Agraris dan Perdagangan
- Pertanian padi dan palawija di dataran subur Priangan dan Bogor
- Sistem irigasi dan pengolahan air yang sangat maju
- Ekspor hasil bumi, emas, rotan, rempah, dan kayu keras
- Perdagangan dengan India, Sri Lanka, dan Cina
Agama dan Spiritualitas Hindu
1. Wisnu dan Upacara Keagamaan
- Tarumanagara berpijak pada Hindu sekte Wisnuisme
- Raja sebagai penjelmaan Dewa Wisnu, pemelihara kosmos
- Upacara besar dilakukan untuk merayakan panen, pembangunan saluran air, dan peringatan raja
2. Integrasi Kepercayaan Lokal
- Sistem kepercayaan Hindu berpadu dengan kepercayaan lokal seperti animisme dan penghormatan leluhur
- Prasasti-prasasti menggabungkan simbol tapak kaki, saluran air sakral, dan hutan keramat
Budaya dan Ilmu Pengetahuan
1. Bahasa dan Aksara
- Bahasa Sanskerta digunakan dalam prasasti sebagai bahasa resmi dan sakral
- Aksara Pallawa digunakan dari India Selatan
- Bahasa Melayu Kuno dan Jawa Kuno mungkin dipakai secara lisan
2. Seni dan Arsitektur
- Arca dan relief bergaya India ditemukan di daerah Bogor dan Bekasi
- Pembangunan tugu dan saluran air monumental menunjukkan arsitektur publik yang maju
- Hiasan dan motif Hindu digunakan dalam pakaian, senjata, dan upacara
Politik Regional dan Aliansi
1. Pengaruh terhadap Kerajaan Sekitar
- Tarumanagara menguasai wilayah dari Cirebon hingga Lampung
- Menjadi penghubung antara kerajaan Kutai di Kalimantan dan pusat Jawa Tengah (Kalingga)
- Memiliki hubungan dagang dan budaya dengan India Selatan dan Sriwijaya awal
2. Akulturasi dan Interaksi Lintas Etnik
- Berinteraksi dengan komunitas pesisir Melayu, Tionghoa, dan pendatang India
- Menjadi pusat penyebaran Hindu-Buddha ke arah barat Nusantara
Kemunduran dan Transformasi
1. Faktor Kemunduran
- Serangan dari kerajaan tetangga atau tekanan politik dari Sriwijaya
- Fragmentasi kekuasaan dan pemberontakan daerah
- Perubahan jalur dagang dari utara ke selatan Jawa
2. Transformasi ke Kerajaan Sunda dan Galuh
- Setelah 723 M, Tarumanagara terpecah menjadi dua kekuatan besar:
- Kerajaan Sunda di bagian barat
- Kerajaan Galuh di bagian timur
- Dinasti Purnawarman diyakini berlanjut dalam keluarga kerajaan Sunda
Warisan Tarumanagara dalam Sejarah Nusantara
Tarumanagara adalah tonggak penting sejarah Nusantara karena:
- Memiliki bukti tertulis tertua di Jawa Barat
- Menjadi pelopor dalam sistem kerajaan bercorak Hindu di pulau Jawa
- Menggabungkan sistem politik, spiritual, dan infrastruktur dalam satu model kekuasaan maju
Warisan Tarumanagara hidup dalam budaya Sunda, sistem sosial, bahasa, dan struktur politik yang terus berkembang hingga abad-abad berikutnya. Dari tapak kaki Purnawarman hingga sungai-sungai besar yang masih mengalir di Jawa Barat, kerajaan ini adalah pilar awal yang menjembatani masa prasejarah menuju peradaban klasik Nusantara.