Kolonialisme di Nusantara tidak hanya berlangsung melalui kekuatan militer atau perjanjian politik, tetapi juga melalui pembangunan infrastruktur yang sistematis dan terencana. Sejak awal abad ke-19, terutama pasca-restorasi kekuasaan Belanda atas Jawa, orientasi pemerintahan kolonial sangat jelas: menciptakan sistem logistik dan administrasi yang memungkinkan eksploitasi sumber daya dan tenaga kerja secara …
Read More »Peran Residen, Asisten Residen, dan Bupati sebagai Alat Kolonial
Setelah Belanda kembali menguasai Jawa dan wilayah Hindia Belanda pada tahun 1816, pasca-pendudukan Inggris, mereka menghadapi tantangan besar: bagaimana mengelola wilayah koloni yang luas, beragam, dan padat penduduk dengan sumber daya manusia dan militer yang terbatas. Kebutuhan akan sistem pemerintahan yang stabil, murah, namun efektif mendorong terbentuknya struktur birokrasi kolonial …
Read More »Reorganisasi Birokrasi Kolonial (1816–1830)
Latar Belakang Reorganisasi Setelah Belanda kembali mengambil alih Jawa dari tangan Inggris pada tahun 1816, mereka mendapati bahwa struktur pemerintahan kolonial berada dalam keadaan tidak stabil dan terpecah-pecah. Selama masa pendudukan Inggris (1811–1816), Thomas Stamford Raffles menerapkan berbagai reformasi yang bersifat eksperimental dan liberal, mulai dari penghapusan kerja paksa hingga …
Read More »